Mengelola Kartu Persediaan Supplies
1. Dokumen
Penerimaan dan Pengeluaran Barang Supplies
Bukti
penerimaan barang
Contoh:
PT.
Arum
Jl.
Manggis No. 2
Solo
No: 002
Bukti Penerimaan Barang
Nomor
|
Nama Barang
|
Satuan
|
Banyak
|
Keterangan
|
1
2
|
Barang
A
Barang B
|
Unit
Unit
|
1.000
500
|
Solo,
14 Januari 2004
Penerima
(Mariana)
v Bukti pengeluaran barang
Dilengkapi
dengan berita acara penerimaan barang supplies yang dibuat oleh
pegawai/ ejabat yang berwenang. Dokumen penerimaan barang supplies
diperlukan untuk perlengkapan administrasi pengelolaan persediaan
supplies.
Pengeluaran barang supplies disebabkan karena adanya pemakaian
pengeluaran/pengurangan barang supplies sehingga barang supplies keluar
dari gudang. Dasar pencatatan adalah bukti pengiriman barang yang telah
ditandatangani oleh bagian pengiriman barang.
2. Prosedur
Pencatatan Mutasi Barang Supplies
Untuk bisa mencatat transaksi yang
berhubungan dengan persediaan baik ke dalam jurnal maupun ke dalam kartu
persediaan terutama dalam system perpetual, terlebih dulu
diidentifikasikan bukti transaksi persediaan, yaitu:
v Bukti transaksi pembelian,
transaksi ini menambah jumlah persediaan
v Bukti transaksi retur pembelian,
transaksi ini mengurangi jumlah persediaan
v Bukti transaksi penjualan,
transaksi ini mengurangi jumlah persediaan
v Bukti transaksi retur penjualan,
transaksi ini menambah jumlah persediaan
Dalam
system perpetual transaksi di atas langsung mempengaruhi nilai
persediaan, karena pada saat pencatatan transaksi pada kartu persediaan
dilakukan penghitungan HPP, sedangkan pada system fisik transaksi di
atas sebelum mempengaruhi nilai persediaan, baru pada akhir periode
setelah adanya pencatatan harga pokok penjualan, nilainya berubah.
a. System Pencatatan Persediaan Barang
Dagangan
1) System
fisik (berkala/periodic)
Berikut pencatatan mutasi
persediaan:
Keterangan
|
Jurnal
|
D
|
K
|
a) Saat
terjadi pembeliaan
b) Saat penjualan
c) Saat penerimaan kembali (retur
penjualan)
d) Saat pengiriman kembali (retur
pembeliaan)
e) Pada akhir periode (ayat jurnal
penyesuaian)
· Tidak membuka HPP
· Dengan membuka HPP
|
Pembelian
Kas/utang
dagang
Kas/piutang
Penjualan
Retur
penjualan
Piutang
Utang
dagang
Retur
pembelian
Ikhtisar
laba-rugi
Persediaan (awal)
Persediaan
(akhir)
HPP
Retur pembelian
Potongan pembelian
Persediaan
(awal)
Pembelian
Biaya
angkut pembelian
|
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
|
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
|
2) System perpetual (terus
menerus/kontinu)
Keterangan
|
Jurnal
|
D
|
K
|
a) Saat
terjadi pembelian
b) Saat penjualan
c) Saat penerimaan kembali (retur
penjualan)
d) Saat pengiriman kembali (retur
pembelian)
|
Persediaan barang dagangan
Kas/utang
dagang
Kas/piutang
dagang
Penjualan
HPP
Persediaan
Retur
penjualan
Piutang dagang
Persediaan
Harga
pokok penjualan
Utang
dagang
Persediaan
barang dagang
|
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
|
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
|
b. Metode Penilaian Persediaan Akhir
1) Metode
tanda pengenal khusus
Dalam metode ini barang yang masuk
(dibeli) diberi tanda pengenal yang menunjukkan harga per satuan sesuai
dengan faktur yang diterima.
2) Metode rata-rata
Dalam
metode ini dibagi menjadi 2:
a) Metode rata-rata sederhana
Yaitu
metode dimana rata-rata per satuan dihitung dengan cara menjumlahkan
harga per satuan dari semua transaksi pembelian termasuk persediaan awal
dibagi dengan jumlah transaksi pembelian.
b) Metode
rata-rata tertimbang
Adalah metode dimana harga per
satuan dihitung dengan nilai yang tersedia untuk dijual dibagi dengan
kuantitas barang.
c. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama
(FIFO)
Menurut
metode ini, barang yang lebih dulu masuk (dibeli) dianggap yang lebih
dulu keluar (dijual), sehingga harga per satuan dari transaksi pembelian
akhir sebagai dasar untuk menghitung nilai barang yang masih ada.
d. Metode Masuk Terakhir Keluar
Pertama (LIFO)
Menurut
metode LIFO, barang yang masuk (dibeli) paling akhir dianggap yang
lebih dulu keluar (dijual), sehingga harga per satuan dari transaksi
pembelian paling awal sebagai dasar untuk menghitung nilai barang yang
masih ada.
e. Metode Persediaan Dasar atau
Persediaan Besi
Yaitu
persediaan yang secara minimal harus ada untuk mempertahankan
kestabilan usaha suatu perusahaan. Bila kuantitas persediaan akhir tidak
sama dengan persediaan dasar, maka selisih lebih atau selisih kurang
dikalikan dengan harga pasar untuk ditambahkan atau dikurangkan pada
persediaan dasar.
f. Metode Aksiran
A. Metode
Laba Kotor
Data
yang dipakai untuk menentukan nilai persediaan akhir, adalah:
1) Barang
tersedia untuk dijual
2) Penjualan
3) Laba
kotor
B. Metode Harga Eceran
Metode
ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang langsung melayani
konsumen seperti toko atau supermarket. Untuk menetapkan metode ini,
diperlukan data mengenai:
1) Harga
jual menurut harga eceran
2) Jumlah
penjualan yang sudah terjadi
C. Metode Penilaian dengan Sistem
Perpetual
Dasar
pencatatannya setiap terjadi transaksi penjualan barang dagangan
diadakan perhitungan dan pencatatan harga pokok penjualan, sehingga
penetapan metode penilaian dilakukan saat terjadi transaksi penjualan.
Penilaian persediaan akhir dapat dilakukan dengan:
1) Metode
FIFO
Untuk
menghitung harga pokok penjualan dengan anggapan barang yang masuk
pertama adalah barang yang dijual lebih dulu atau kekurangannya
mengambil barang yang masuk berikutnya.
2) Metode
LIFO
Untuk
menghitung harga pokok penjualan dengan anggapan barang yang terakhir
masuk yang lebih dulu dijual dan kekurangannya mengambil barang yang
masuk sebelumnya.
3) Metode rata-rata bergerak
Disebut
metode rata-rata bergerak, karena setiap terjadi transaksi pembelian
harus dihitung harga beli rata-rata tiap satuan, sehingga harga tiap
satuan selalu berubah-ubah. Harga rata-rata tiap satuan sebagai dasar
untuk menghitung harga pokok penjualan.
3. Bentuk
Laporan Persediaan Supplies
Kartu persediaan system perpetual
Kartu Persediaan
Nama barang :
Satuan :
Metode :
|
|||||||||||
Tanggal
|
uraian
|
Masuk
|
Keluar
|
saldo
| |||||||
Kw
|
Hg/sat
|
Jml
|
Kw
|
Hg/sat
|
Jml
|
Kw
|
Hg/sat
|
Jml
| |||
Kartu persediaan system fisik
Kartu
Persediaan
Nama barang :
Satuan :
|
|||||
Tanggal
|
Uraian
|
Kuantitas
| |||
Masuk
|
Keluar
|
Saldo
| |||
0 komentar:
Posting Komentar